Kamis, 05 April 2012

Pakaian Tradisional Jepang Yukata

  

Yukata adalah jenis kimono nonformal Jepang yang dibuat dari bahan kain katun tipis tanpa pelapis. Secara harfiah istilah Yukata berarti: baju sesudah mandi. Dipakai untuk kesempatan santai di musim panas (natsu). Yukata dibuat dari bahan katun yang mudah dilewati angin, agar badan menjadi sejuk di sore hari atau sesudah mandi malam dengan air panas di Jepang.
Istilah Yukata ini lahir sejak sekitar zaman Azuchi-Momoyama. Bermula dari pakaian yang dipakai sesudah mandi yang disebut Yukatabira. Di zaman Edo, Yukatabira menjadi sangat populer di kalangan rakyat dan namanya disingkat menjadi Yukata saja. Pada zaman dahulu, memakai Yukata untuk bertemu dengan orang lain dianggap sangat tidak sopan, mengingat fungsi Yukata yang cuma sebagai pakaian tidur. Namun sekarang, Yukata dapat dikenakan kapanpun atau saat pergi kemanapun. Malah pakaian ini menjadi pakaian utama yang dikenakan saat melihat Hanabi Matsuri (Festival kembang api). Jika terlihat banyak perempuan memakai Yukata di musim panas (natsu), berarti tidak jauh dari tempat itu ada festival kembang api.

MENGENAL PAKAIAN TRADISIONAL KOREA

HANBOK

Entah sudah berapa tahun yang lalu, saya pernah melihat drama Korea yang mengisahkan tentang seorang mahasiswi yang jatuh cinta pada dosennya, dan dalam cerita itu yang saya ingat adalah ketika sang mahasiswi menanyakan pakaian apa yang menurut pria dosen itu paling seksi. Ia menjawab ” Hanbok “. Drama terus berlanjut, namun saya pada kesempatan kali ini tidak membahas cerita drama Korea tersebut, namun membahas mengenai pakaian yang namanya “Hanbok” tersebut.
Awal tulisan ini adalah inisitif dari seorang teman yang ingin memadukan antara hanbok Korea dengan batik Indonesia. Sebelum mewujudkannya tentu saya mencoba menulis tentang apa hanbok itu.
Hanbok adalah pakain tradisional Korea Selatan atau Chos?n-ot untuk sebutan di Korea Utara.  Hanbok pada umumnya memiliki warna yang cerah, dengan garis yang sederhana serta tidak memiliki saku. Walaupun secara harfiah berarti “pakaian orang Korea”, hanbok pada saat ini mengacu pada “pakaian gaya Dinasti Joseon” yang biasa dipakai secara formal atau semi-formal dalam perayaan atau festival tradisional, misalnya tahun baru  seollal ( imlek ) atau perayaan chuseok.
Bagian-bagian Hanbok. :
1. Jeogori ( 저고리 ) : ialah bagian atas dari hanbok ( baju ).Untuk hanbok laki-laki ukurannya lebih besar dan simple, sedangkan untuk wanita agak pendek dan ditandai garis lengkung  dan dekorasi yang lembut.
2. Dongjeong :
img_11_266_7 
Entah sudah berapa tahun yang lalu, saya pernah melihat drama Korea yang mengisahkan tentang seorang mahasiswi yang jatuh cinta pada dosennya, dan dalam cerita itu yang saya ingat adalah ketika sang mahasiswi menanyakan pakaian apa yang menurut pria dosen itu paling seksi. Ia menjawab ” Hanbok “. Drama terus berlanjut, namun saya pada kesempatan kali ini tidak membahas cerita drama Korea tersebut, namun membahas mengenai pakaian yang namanya “Hanbok” tersebut.
Awal tulisan ini adalah inisitif dari seorang teman yang ingin memadukan antara hanbok Korea dengan batik Indonesia. Sebelum mewujudkannya tentu saya mencoba menulis tentang apa hanbok itu.
Hanbok adalah pakain tradisional Korea Selatan atau Choson-ot untuk sebutan di Korea Utara.  Hanbok pada umumnya memiliki warna yang cerah, dengan garis yang sederhana serta tidak memiliki saku. Walaupun secara harfiah berarti “pakaian orang Korea”, hanbok pada saat ini mengacu pada ” pakaian gaya Dinasti Joseon” yang biasa dipakai secara formal atau semi-formal dalam perayaan atau festival tradisional, misalnya tahun baru  seollal ( imlek ) atau perayaan chuseok.

South Korean Culture

KEBUDAYAAN KOREA

1. Tentang Korea dan Sejarah Singkatnya.
       
Nama asli Negara korea adalah Taehan Min’Guk dengan luas wilayah 98.400 km² dan jumlah penduduk sebanyak 48.289.037 jiwa. Bentuk Negara republic dengan kepala Negara Presiden, kepala pemerintahan perdana menteri, dan system pemerintahan presidensial terpusat. Ibu kota Korea Selatan adalah Seoul, dengan bahasa nasional Korea dan mata uang Korsel adalah Won. Kebanyakan penduduk Korea beragama Kristen, Buddha, dan Chongogyoisme. Lagu kebangsaan Korea Selatan adalah Aegukga.
          Sejarah awal Korea berkisar di sekitar kerajaan kuno Choson yang muncul sekitar 2.300 tahun sebelum Masehi. Pada sekitar abad ke-2 sebelum Masehi, bangsa Cina mendirikan koloni di daerah kerajaan tersebut. Namun, lima abad kemudian, bangsa Korea mengusir mereka keluar. Sejak itu, muncul sebuah kerajaan, yaitu kerajaan Silla. Kerajaan Silla (668 – 935) membawa puncak ilmu pengetahuan dan budaya yang besar. Akibat adanya kerusuhan yang terjadi di dalam negeri pada abad ke 10, dinasti Silla jatuh dan digantikan oleh dinasti Koryo. Selama periode kepemimpinan dinasti Koryo (935 – 1392), Korea mengalami banyak serbuan. Tentara Mongol yang dipimpin oleh Genghis Khan menyerbu dan akhirnya menguasai Korea sehingga Korea menjadi bagian kekaisaran Mongol.
Setelah runtuhnya Mongol pada akhir abad ke-14, berbagai golongan bangsawan dan militer berusaha memegang kekuasaan di Korea . Akhirnya, seorang jenderal yang bernama Yi Sung-Gy menghilangkan pemerintahan yang korup dan mendirikan dinasti Yi (1392 – 1910). Kongfucuisme diperkenalkan sebagai agama resmi. Reformasi politik dan social dimulai. Ibu kota negara dipindahkan dari Kaesong ke Seoul . Namun, Korea masih tetap terancam oleh Cina dan Jepang. Kedua negara tersebut ingin menguasai Korea untuk memperluas wilayah mereka. Setelah serangan yang gagal dari kepang pada tahun 1592 – 1598, Korea jatuh di bawah kekuasaan Manchu dari utara. Beberapa abad berikutnya, Korea menutup diri dari pergaulan dunia menjadi negara pertapa. Pada tahun 1800-an, Rusia, Jepang, dan Cina bersaing untuk menguasai Korea .

Japanese Culture

Aneka ragam budaya Jepang (bunka, matsuri, ongaku, eiga , iro-iro aru)

Negara Jepang kaya dengan berbagai kebudayaan leluhurnya yang beraneka ragam. Walaupun saat ini perkembangan teknologi di Jepang terus up date dalam hitungan perdetik , namun sisi tradisional masuh terus dilestarikan hingga sekarang ini. Berikut ini adalah salah satu dari berbagai macam kebudayaan Jepang yang masih terus berlangsung hingga saat ini :

Matsuri (祭, Matsuri) adalah kata dalam bahasa Jepang yang menurut pengertian agama Shinto berarti ritual yang dipersembahkan untuk Kami, sedangkan menurut pengertian sekularisme berarti festival, perayaan atau hari libur perayaan.

No Other Than Sungmin

No Other Than Sungmin ~ Sisi lain seorang Lee Sungmin ~


Inilah sisi lain dari seorang Lee Sungmin yang harus diketahui.



Ibarat Kursi beroda 4, ia adalah sebuah replacement for walking. Seakan hidup dalam dunianya sendiri, follow to his pace. Dibandingkan dengan yang lain, profil hidupnya mungkin yang paling lurus tanpa kelok. Mungkin bila diandaikan ketika saat dimana semua orang berdiskusi ria dengan kehebohan kate-william married in england, Sungmin lebih memilih membaca wacana perkiraan indeks saham wallstreet yang tetap stabil meski sedikit mengalami guncangan saat Osama dinyatakan tewas.
No matter how chaotic others’ world is, he is surrounded with quiet. Sungmin bukan seorang Paus di roma yang membutuhkan ruangan tenang untuk kusyuk berdoa, hanya saja ia memiliki dunia dimana tak seorang-pun dapat bertahan diri untuk betah dengan ritme yang flat tanpa grafik. Ia mengaku kalau tidak pernah menciptakan image imut, tidak meminta dianugerahi gigi kelinci ketika tersenyum, tetapi “sweet pumpkim” kerap melekat di belakang namanya meski mungkin ia sendiri sangat membenci buah labu. Tolong lihat aku sebagaimana seorang laki – laki cuz  ” I’m Really Man !”
Jenuh dan lelah, tidak dipungkiri sebab tak ada pekerjaan yang menyenangkan di dunia ini untuk dilakoni. Talenta di semua bidang, ia menjelma menjadi sosok yang dikagumi karena memiliki Handy hand ~ apapun yang dilakukannya akan memiliki hasil sempurna ~ Ia sosok yang sempurna seperti seniman kebanyakan, memiliki tangan seniman dan terlahir sebagai seorang artis yang sempurna sebagai pekerja seni. Tetapi untuk tampil sebagai Ideal Person, sosok idola nasibnya mungkin miris dan kemampuan seninya tidak terlalu banyak membantunya menjadi seorang panutan diatas panggung.
” Aku lelah mentolerir diriku sendiri ” Saat lampu kamera itu diredupkan maka perannya usai sudah.Hingga kini ia mengaku masih belum memiliki tempat untuknya diatas panggung meski hanya beberapa meter persegi. Satu – satunya harapan pertamanya yang hendak ia ubah sejak lama adalah imagenya sebagai seorang laki – laki. Dia ingin sempurna memerankan perannya sebagai kaum adam tanpa embel – embel sisi feminitas yang sudah terlalu lama melekat pada sosoknya selama ini.
Memiliki member seperti Sungmin dalam sebuah grup mungkin menjadi sebuah idaman. FireFighter ~ Kartu As ~ Joker dalam permainan Black Jack~ ” Bagaimana rasa dirimu ketika orang baru melihat pijakan kau berdiri disaat mereka membutuhkan pertolongan ?” ~ Orang seperti Sungmin sekenanya akan menjawab ” itu berarti mereka melihatku sebagai lilin di  dalam gulita pekat” ~ Sungmin andaikan lilin yang disimpan dalam laci dapur bertahun – tahun, terlupakan tapi menjadi benda pertama yang akan dicari dan menyalakannya di saat listrik mati.




Donghae absen dalam sebuah acara, Sungmin siap menggantikannya menjadi lead dancer, siapa yang bisa melakukan Hat dance selain dirinya ?  Bila Ryeowook terserang flu dan tidak bisa menyanyi di atas panggung,lead singer nomor 4 rasanya masih bisa menutupi talent si nomor 3.  Butuh pengiring akustik, gitarnya siap untuk mengiringi sepanjang lagu dinyanyikan. Bosan dengan pertunjukan yang hanya itu – itu saja ? Berdoalah ia dalam mood yang baik, maka Sungmin akan mempertunjukan kebolehannya bermain magic.
Masuk ke dunia Sungmin, ia bukan The Master ~ tidak memiliki kemampuan khusus yang menonjol ~ siapa yang bisa mampu menjawab dalam 3 detik pertanyaan ” apa kemampuan sungmin yg menonjol?” setidaknya kita butuh lebih dari 10 detik untuk menjabarkannya satu demi satu, baru kemudian di sortir ulang untuk memilih dari sekian banyak talenta mana yang paling menonjol. Tidak ada yang khusus, seperti seorang menteri protokol tapi ia menonjol seperti seorang presiden yang dituntut menguasai semua bidang.
Semakin kesini kita semakin menarik kesimpulan. Menempatkan Sungmin dalam jajaran formasi Suju-M merupakan kesalahan fatal yang mungkin sangat disesali. Yah, Meski ia masih memiliki partner seorang Eunyuk yang turut menemaninya terseok – seok di negeri orang dengan keterbatasan bahasa, tapi dibanding yang lain yang sudah 3 tahun ditempa oleh fondasi bahasa 3 tahun, Sungmin tertinggal teramat jauh. Barulah di Jepang ia bisa menonjol sebagai ahli translator, oleh sebabnya sepanjang acara Suju-M, Sungmin sama sekali tidak bisa mempertunjukan talentnya yang ia punya. Ia hanya bisa mengucapkan sepatah dua patah kata. Di pertanyaan kedua ia menyerah. Bahkan kemampuan host eunhyuk yang paling unggul diantara rekan – rekannya tidak bisa berbuat banyak.
Namun ia adalah fast learner ~ Berikanlah Sungmin sedikit waktu, bukan tidak mungkin dalam waktu yang amat singkat ia bisa menyamai Zhoumi sebagai seorang mandarin Leader.  Seperti ucapnya “I always believe that I am a diamond in the rough” ~ ia mungkin tidak tahu caranya mempromosikan diri, ia tidak memiliki kemampuan seperti itu, ia sepertinya butuh waktu lebih lama dibanding rekannya yang lain untuk betul – betul menemuka passion dalam karirnya sebagai seorang artis. Alur karirnya jau lebih lambat tapi skill yang dimilikinya terasah dari tahun hingga tahun, di kemudain hari mungkin kita akan tercengang saat melihat anak pemalu ini akan menjadi salah satu seniman hebat yang diakui dunia.




Berbeda dengan sifat pekerja seni pada umumnya yang terbilang bebas. Lee Sungmin mungkin satu dari sedikit artis yang goes by rules, singing by the rules, dancing by the rules, acting by the rules, segala sesuatunya berpedoman pada buku teks dan aturan yang berlaku. Stuktur birokasi hidupnya terlalu ketat. Itu sebabnya ia selalu mencari “kesempurnaan” yang tak mungkin didapat, berlatih lebih keras menyempurnakan dance group meski hanya seorang diri. Setiap artis  memiliki apa yang disebut  “beginner’s heart’ di awal ia mencoba, tapi terus menyimpan keyakinan “aku masih belajar” seperti Sungmin, hal tersbut merupakan kisah lain dibalik lampu sorot.
Orang easy going seperti Kangin tidak akan pernah bisa mengerti Melankolis koleris-nya seorang Sungmin. Maka cocoklah keduanya diduetkan dalam Intimate note, meski pada akhirnya tidak terlalu berbuah hasil. Kangin yang hidupnya berpola lingkaran sulit menembus kotak segi empat milik sungmin. Ryeowook mengatakan, saat dimana Sungmin duduk bersila dan duduk di pojok maka dunia akan berubah hening dan tenang, seakan waktu akan berhenti. Heechul -pun mempromosikan Sungmin sebagai anak ayam yang sudah menetas dari cangkangnya.
Sungmin mungkin yang menghadapi tembok tersulit di album ke 4. Ia dituntut paksa mengubah image cute-nya sedemikian rupa. Andaikan saja  ia tidak memiliki tampang imut – imut jabang bayi, maka tak mungkin ada orang yang mengaitkan kata “cute” terhadap dirinya.
Jika ingin melihat otot ~Lihat siwon, untuk kecantikan seorang dewi ~ Lihat Heechul ~ Untuk anak manis ~ tengok Lee Sungmin. 3 hal tersebut sudah menjadi pola pattern 5 tahun. Dan mengubah pola yang sudah menancap menbutuhkan waktu bertahun – tahun pula.
“Kapanpun kau membutuhkanku, aku akan ada disana ”, catat kalimat credit by Lee Sungmin tersebut. Dia bisa disebut sebagai member paling rajin atau kerajinan ? Setidaknya kehadiran membantu Leeteuk meringankan beban di pundaknya sejenak. Ia tidak banyak ulah, tidak ada yang perlu mencemaskan dirinya karena Sungmin mampu menjaga dirinya sendiri. Sebagai member, ia jarang mengisi kolom absent, malah double melakukan job, tak jarang kita menemukannya mengisi spot member yang lain. Bukan berarti ia bebas dan free, sebaliknya..mungkin ia yang memiliki jadwal yang bikin sesak napas. Tapi masalahnya, selain Sungmin siapa lagi yang mau dan bisa melakukannya ? yup ~  no other than Sungmin!

So we as his big fans, should be proud of him. He is more than just artist.
We Love you, Lee Sungmin.
I'm proud to be your fans.